Pemantulan Cahaya
Sebagaimana yang telah saya poting sebelumnya tentang kenapa kita bisa melihat benda, baiklah kita akan bercerita lebih jauh tentang seperti apa sih pemantulan cahaya itu?.
Coba kita amati, manakala cahaya matahari
menerobos celah-celah pentilasi atau ketika cahaya Matahari meneroboh
rindangnya pepohonan, ternyata cahaya selalu merambat lurus. Dengan
demikian, cahaya yang merambat dapat kita gambarkan sebagai garis lurus
berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah, ada yang divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Jika kita amati, pemantulan cahaya
terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur
(pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar
jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan
dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika
sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut
akan dipantulkan ke segala arah dengan berkas sinar pantul yang
menyebar. Hikmahnya adalah manusia dapat melihat benda di sekitar benda
yang terkena cahaya.
Begitulah alam mengajari kita, yang jika kita gali ilmunya akan memberi manfaat yang luar biasa.
Dari
penelitian tentang pemantulan cahaya ini, Seorang ahli matematika
berkebangsaan belanda yang bernama Willebrod Snellius (1591 – 1626)
dalam penelitiannya ia berhasil menemukan hukum pemantulan cahaya yang
berbunyi :
- Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
- Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul ( i = r )
Hukum pemantulan di atas, sebaiknya difahami dari peristiwa
pemantulan sebagaimana dilihat pada gambar. Dengan sendirinya hukum
pemantulan ini akan hapal.
Pada potingan selanjutnya, kita akan mendalami peristiwa pemantulan cahaya pada bidang datar dan bidang lengkung.
Sumber : http://fisika79.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar