Sabtu, 31 Maret 2012

Sinopsis Novel "Lagu Untuk Viola"

Sinopsis Novel "Lagu Untuk Viola"
Oleh          : Helga Al Rahim


Viola adalah cewek yang manis, cantik, dan mempunyai rambut berkucir dua. Sudah empat bulan dia putus dengan kekasihnya, Calvin. Namun dibenaknya ia masih merindukan dan mengimpikan Calvin. Suatu hari, Viola diajak oleh temannya yang bernama Lukas. Saat Viola akan diajak pulang bersama oleh Lukas, Viola tanpa sengaja melihat Calvin dan Rosa bergandengan bersama menuju mobil Calvin. Rosa adalah adik sepupu dari Lukas. Seketika hati Viola menjadi sakit dan sedih. Dia pun menolak permintaan Lukas mentah-mentah yang hendak mengajaknya pulang bersama dengan alasan dia mau pergi ke toko buku. Namun Lukas tidak berputus asa, dia pun akan mengantarkan Viola ke toko buku. Tetapi Viola tetap menolaknya.
Di toko buku, Viola tertegun dan hatinya kembali sakit ketika melihat Calvin dan Rosa ternyata juga disitu. Calvin dengan tenangnya menyapa Viola dan memperkenalkan Rosa kepadanya. Viola pun hanya mencoba tersenyum. Setelah berkenalan, Rosa dan Calvin akhirnya pergi lebih dulu. Viola jadi teringat ketika Calvin masih suka jalan bersamanya. Begitu banyak kenangan manis yang mereka ciptakan bersama. Itulah sebabnya mengapa aku begitu sulit melupakannya, keluh Viola sambil membayar buku yang dibelinya di kasir.
Di sekolah. Viola berbincang-bincang dengan Nunik teman curhatnya. Viola mencurahkan isi hatinya yang masih merindukan Calvin. Nunik selalu menasihati Viola bahwa dendam itu tidak menyelesaikan masalah. Viola mengangkat bahu. Dan Nunik tahu, rayuannya sia-sia saja. Viola amat keras dalam pendiriannya. Viola selalu mengingat-ingat saat dia dan Calvin masih berpacaran. Dan semakin ia mengingatnya semakin sakit hatinya.
Suatu hari, Viola dan Lukas sedang berlatih piano di sekolah. Mereka berdua dibimbing oleh Ibu Marta guru mereka. Selesai berlatih, dengan perasaan yang ragu-ragu, Lukas mengajak Viola ke kantin. Viola tersenyum dan menyetujui ajakannya. Lukas pun tersenyum ceria. Mereka berdua pergi ke kantin bersamaan. Di kantin Viola meminta maaf kepada Lukas karena telah berbuat kasar kepadanya. Lukas menggelengkan kepala seakan mengerti keadaan Viola saat ini. Mereka pun menjadi akur dan berteman baik. Keesokan harinya, mereka berdua datang ke sekolah bersama-sama. Teman-teman sekelas terkejut ketika mereka jalan berdua di depan kelas. Nunik pun ikut terperangah seakan tak percaya mereka bisa berteman dengan baik. Viola mengedipkan mata, tapi dia tetap melirik juga ke meja Calvin. Cowok itu sedang membaca bukunya yang kelihatan asik. Viola bercerita banyak kepada Nunik yang masih terheran-heran. Ternyata Viola menganggap Lukas anak yang baik. Nunik pun tersenyum lega. 

Suatu ketika, Viola ingin mengajak Lukas pergi menonton film, film yang romantis. Lukas pun mengangguk. Viola tertawa senang. Itulah Lukas, yang selalu bersedia diajak ke mana saja. Lukas pun menanyakan pukul berapa film itu dimulai. Viola menjawab filmnya dimulai pukul tujuh malam. Lukas menyetujui ajakan Viola dan berminat untuk menjemputnya. Pulang sekolah, ketika mereka berdua asyik berbincang-bincang, Viola melihat Calvin berjalan dengan wajah yang murung. Viola heran karena selama ini ia mengenal Calvin sebagai orang yang tak pernah sedih, tak pernah mengenal duka, dan selalu menganggap ringan semua masalah. Lukas yang mengetahui pandangan Viola menuju ke Calvin, akhirnya pun menyentak Viola dengan mata Lukas yang memancarkan rasa cemas. Diam-diam Viola mengeluh. Dia sudah lama tahu, ada perhatian khusus dari Lukas untuknya. Dan dia senang, sebab dia juga menyukai Lukas. Tapi bagaimanapun juga, dia tak dapat melupakan Calvin, yang selalu diimpikannya setiap saat.
Esok hari, Nunik melapor kepada Viola bahwa Rosa putus dengan Calvin dan berpacaran dengan Hendrikus, temannya satu club. Akhirnya Viola tahu bahwa Calvin terlihat murung kemarin karena merasa kehilangan. Nunik pun sangat senang dan gembira. Namun Viola ikut sedih. Nunik marah karena Viola masih menanti seorang Calvin.
Di kamar,Viola merenung. Viola pun sadar akan dirinya. Dia malu dengan dirinya sendiri. Dia menganggap dirinya sendiri seperti keledai yang bodoh. Karena jatuh untuk kedua kalinya, dengan sebab yang sama, dan juga karena ketololan yang sama.
            Suatu ketika, Viola hendak mau latihan piano. Viola mendengar suara ketika mendekati ruang piano. Dia kenal betul dengan suara-suara yang khas itu. Lukas, hanya Lukas yang bisa bermain piano seperti itu. Viola pun membuka pintu ruang piano dan ternyata benar ada Lukas di sana. Viola terkejut karena seharusnya Lukas gilirannya besok. Namun Lukas menjelaskan bahwa ada perubahan jadwal. Dan yang diminta berlatih besok adalah Viola. Viola pun hendak pergi keluar ruangan piano dengan kekecewaannya. Tadinya dia menyangka Lukas datang karena ingin bertemu dengannya. Ternyata tidak. Ketika hendak keluar, Lukas menghentikan langkah Viola dengan memberikan Viola sebuah lagu darinya. Viola pun kaget dan akhirnya mendengarkan lagu yang sendu itu sampai selesai.
            Saat Lukas menanyakan tentang pendapat Viola terhadap lagunya tadi, Viola tergagap. Dia tak tahu hendak mengatakan apa. Tapi secara keseluruhan lagu itu cukup bagus. Maka Viola menjawab, “indah”. Lukas kembali bertanya apakah hanya itu saja jawaban dari Viola. Karena tidak punya jawaban yang lain Viola menjawabnya dengan “iya”. Kemudian Lukas menepuk pipi gadis itu.
Lukas bercerita bahwa lagu yang tadi adalah lagu untuk gadisnya. Mendengar perkataan dari Lukas, Viola pun beranjak pergi keluar ruangan dengan hati yang kecewa. Lukas yang berharap Viola mengerti ucapannya, malahan tidak menyadarinya. Lukas pun marah. Dan keluar ruangan dengan menutup pintu dengan keras sekali. Viola hanya bisa duduk di depan piano dan meratapi kesalahannya. Ketika ia hendak memainkan lagu, ia melihat kata-kata kecil yang ada di kertas yang tertinggal. Di situ Lukas menulis, “Lagu ini untuk gadisku yang tercinta, terkasih dan yang keras kepala : Viola.” Langsung saja Viola berlari mengejar Lukas dan berteriak memanggil Lukas sambil melambai-lambaikan kertas. Lukas yang hendak masuk mobilnya pun tercengang. Merka pun sadar dan berpelukan dengan mesra.
            Ya, semuanya sudah mengerti. Masa lalu telah ditepiskannya sekarang dan dia bersiap menjalani masa depan bersama Lukas yang setia.

           


TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar





Jangan Lupa Beri Komentar Ya !!!

Dan Juga Join Aku !!!

Terima Kasih bin Thank You binti Matur Suwun !!!!